PENGKOL.DESA.ID - Di Dusun Kenteng, Desa Pengkol, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, terdapat tradisi unik yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya, yaitu Tradisi Sadranan Mbah Cempo. Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang dijalankan oleh para petani dan masyarakat Dusun Kenteng untuk memohon keselamatan dan kesuburan hasil panen.
Prosesi Ritual yang Penuh Keakraban
Pada hari Jumat Pon yang telah ditentukan, masyarakat Dusun Kenteng berkumpul di Punden Mbah Cempo untuk melaksanakan ritual Sadranan. Mereka membawa berbagai macam hidangan, termasuk nasi tumpeng lengkap dan bunga setaman.
Prosesinya diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pak Ustad. Kemudian, masyarakat makan bersama dengan membawa makanan dari rumah masing-masing. Hal ini merupakan simbol kebersamaan dan saling berbagi antar warga.
Setelah makan bersama, masyarakat membagikan berkat kepada sesama. Tradisi ini menjadi momen untuk mempererat hubungan dan rasa kekeluargaan antar warga.
Makna di Balik Tradisi Sadranan Mbah Cempo
Tradisi Sadranan Mbah Cempo memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Dusun Kenteng. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur, khususnya Mbah Cempo, yang dianggap sebagai tokoh yang berjasa di Dusun Kenteng.
Selain itu, tradisi ini juga menjadi wujud rasa syukur atas hasil panen padi yang telah diperoleh. Masyarakat berharap dengan ritual ini, panen mereka akan selalu melimpah dan terhindar dari hama dan penyakit.
Keterlibatan Masyarakat dalam Menjaga Tradisi
Tradisi Sadranan Mbah Cempo merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga Dusun Kenteng. Pak Kasun dan perangkatnya, tokoh masyarakat seperti Pak RW dan Pak RT, serta Pak Ustad yang memimpin doa bersama, semua berperan penting dalam menjaga kelestarian tradisi ini.
Tradisi ini menjadi simbol identitas dan jati diri masyarakat Dusun Kenteng. Dengan terus melestarikan tradisi ini, masyarakat berharap dapat menjaga hubungan baik dengan leluhur dan lingkungan sekitar.
Tradisi Sadranan Mbah Cempo merupakan contoh indah bagaimana tradisi leluhur dapat tetap dijaga dan dilestarikan di era modern. Tradisi ini menjadi pengingat pentingnya rasa syukur, penghormatan kepada leluhur, dan kebersamaan dalam masyarakat.
Jayadi, salah satu tokoh masyarakat Dusun Kenteng, tentang tradisi Sadranan Mbah Cempo "Tradisi Sadranan Mbah Cempo ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen dan permohonan keselamatan agar panen selanjutnya selalu melimpah." – Tutur Jayadi.
"Selain itu, tradisi ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar warga. Kita makan bersama, berbagi makanan, dan saling membantu. Hal ini membuat kita semakin kompak dan peduli satu sama lain." – Pungkasnya.
Informasi Tambahan